GRATIS ONGKIR 08986508779 | Sinopsis Beli Harga Jual | Novel Anak Rantau :
Hepi, perantau bujang yang menyalakan dendam di tepi danau.
Martiaz, ayah yang pecah kongsi dengan anaknya di simpang jalan.
Datuk, kakek yang ingin menebus dosa masa lalu di tengah surau.
Pandeka Luko, pahlawan gila yang mengobati luka lama di rumah usang.
Apakah “alam terkembang jadi guru” menjadi amanat hidupnya?
Mungkinkan maaf dan lupa menjadi penawar bagi segenap luka?
Ikuti petualangan Hepi bersama Attar penembak jitu dan Zen penyayang binatang, bertemu semua tokoh ini, bertualang mendatangi sarang jin, menghadapi lelaki bermata harimau, memburu biduk hantu, dan menyusup ke markas pembunuh. Semuanya demi melunasi sebuah dendam, sebuah rindu.
Penulis : A. Fuadi
Penerbit : Falcon
ISBN : 9786026051493
Terbit : 3 Juli 2017
Ukuran : 140 mm x 205 mm
Sampul : Soft cover
Tebal : 382 Halaman
Tentang Penulis Novel Anak Rantau :
Fuadi lahir di nagari Bayur, sebuah kampung kecil di pinggir Danau Maninjau , tidak jauh dari kampung Buya Hamka. Ibunya guru SD, ayahnya guru madrasah.
Lalu Fuadi merantau ke Jawa, mematuhi permintaan ibunya untuk masuk sekolah agama. Di Pondok Modern Gontor dia bertemu dengan kiai dan ustad yang diberkahi keikhlasan mengajarkan ilmu hidup dan ilmu akhirat.
Gontor pula yang membukakan hatinya kepada rumus sederhana tapi kuat, ”man jadda wajada”, siapa yang bersungguh sungguh akan sukses.
Juga sebuah hukum baru: ilmu dan bahasa asing adalah anak kunci jendela-jendela dunia. Bermodalkan doa dan manjadda wajada, dia mengadu untung di UMPTN. Jendela baru langsung terbuka. Dia diterima di jurusan Hubungan Internasional, UNPAD.
Semasa kuliah, Fuadi pernah mewakili Indonesia ketika mengikuti program Youth Exchange Program di Quebec, Kanada. Di ujung masa kuliah di Bandung, Fuadi mendapat kesempatan kuliah satu semester di National University of Singapore dalam program SIF Fellowship. Lulus kuliah, dia mendengar majalah favoritnya Tempo kembali terbit setelah Soeharto jatuh. Sebuah jendela baru tersibak lagi, Tempo menerimanya sebagai wartawan. Kelas jurnalistik pertamanya dijalani dalam tugas-tugas reportasenya di bawah para wartawan kawakan Indonesia.
Selanjutnya, jendela-jendela dunia lain bagai berlomba-lomba terbuka. Setahun kemudian, dia mendapat beasiswa Fulbright untuk program S-2 di School of Media and Public Affairs, George Washington University. Merantau ke Washington DC bersama Yayi, istrinya—yang juga wartawan Tempo—adalah mimpi masa kecilnya yang menjadi kenyataan. Sambil kuliah, mereka menjadi koresponden TEMPO dan wartawan VOA. Berita bersejarah seperti peristiwa 11 September dilaporkan mereka berdua langsung dari Pentagon, White House dan Capitol Hill.
Tahun 2004, jendela dunia lain terbuka lagi ketika dia mendapatkan beasiswa Chevening untuk belajar di Royal Holloway, University of London untuk bidang film dokumenter. Kini, penyuka fotografi ini menjadi Direktur Komunikasi di sebuah NGO konservasi: The Nature Conservancy.
Fuadi dan istrinya tinggal di Bintaro, Jakarta. Mereka berdua menyukai membaca dan traveling.
”Negeri 5 Menara” adalah buku pertama dari rencana trilogi. Buku-buku ini berniat merayakan sebuah pengalaman menikmati atmosfir pendidikan yang sangat inspiratif. Semoga buku ini bisa membukakan mata dan hati. Dan menebarkan inspirasi ke segala arah.
Setengah royalti diniatkan untuk merintis Komunitas Menara, sebuah organisasi sosial berbasis relawan (volunteer) yang menyediakan sekolah, perpustakaan, rumah sakit, dan dapur umum secara gratis buat kalangan yang tidak mampu.
Untuk informasi lebih jauh, silakan klik www.negeri5menara.com, http://fuadi.multiply.com, http://duotravelers.wordpress.com,htt… dan laman Facebook penulis http://www.facebook.com/ahmad.fuadi1
Untuk menghubungi penulis, silakan email ke negeri5menara@yahoo.com .
Atau add “Ahmad Fuadi” di Facebook dan follow “fuadi1” di twitter
(sumber : https://www.goodreads.com/ )
REVIEW Novel Anak Rantau
Mungkin ketika membaca judulnya, kita akan mengira bahwa ini mengisahkan anak desa yang merantau ke kota. Ah, ternyata malah sebaliknya! Menarik, bukan? Tentu saja.
Oh iya, aku selalu suka buku yang penulisnya orang Sumatera hehe karna pasti terselip kosakata2 melayu gitu. Di novel ini juga banyak petuah bahasa Minang nya, jadi berasa dibawa ke Ranah Minang beneran. “Katek banamo, gadang bagala” ini sih yang paling aku inget pepatah bahasa minang nya.
Ah iya, novel ini juga bener2 buka pikiran aku kalau orang minang itu emang tangguh2 ya. Petuah hidupnya hebat. Di novel ini, bener2 menceritakan apa yang terjadi di masyarakat minang. Jadi ya bisa buat intropeksi diri juga.
Chapter i like the most? For sure, pas bagian Hepi ketemu Pandeka Luko. Pokoknya keren deh novel ini. Salam “Alam terkembang jadi guru”. Wa’ang penasaran? Baca sajalah buku ini.
(Fety, Goodreads Indonesia)
“Bagaimana sedih dan merasa terbuang itu melemahkan. Bagaimana terlalu berharap kepada manusia dan makhluk itu mengecewakan. Jadi, kalau merasa ditinggalkan, jangan sedih. Kita akan selalu ditemani dan ditemukan oleh yang lebih penting dari semua ini.
Resapkan ini: kita tak akan ditinggalkan Tuhan. Jangan takut sewaktu menjadi orang terbuang. Takutlah pada kita yang membuang waktu. Kita tidak dibuang, kita yang merasa dibuang. Kita tidak ditinggalkan, kita yang merasa ditinggalkan. Ini hanya soal bagaimana kita memberi terjemah pada nasib kita.”
Nah, di atas adalah salah satu kutipan yang menurut saya sangat menggetarkan hati dan tentu masih banyak kutipan-kutipan yang berisi life lessons dari novel Anak Rantau.
Sinopsis singkat buku ini adalah menceritakan tentang kehidupan anak laki-laki berusia 15 tahun bernama Donwori Bihepi (Hepi) yang sebelumnya adalah seorang anak keturunan Minang yang tinggal di Jakarta, Hepi seorang anak yang nakal dan sering bolos sekolah, tetapi cerdas dan seorang kutu buku. Ketika rapor sekolah Hepi kosong (tidak ada nilai sama sekali), ayah Hepi yang bernama Martiaz terpaksa harus menitipkan anaknya ke rumah orangtuanya di Kampung Tanjung Durian, Sumatera Barat. Dengan alasan mudik, Hepi dan Martiaz berangkat ke Kampung Tanjung Durian tetapi kenyataan yang terjadi adalah Martiaz sengaja ingin menitipkan Hepi agar Hepi tidak nakal dan bolos sekolah lagi.
Hepi tidak menginginkan tinggal di Kampung Tanjung Durian, Hepi marah dan dendam kepada ayahnya karena sudah meninggalkan dirinya di kampung bersama kakek dan neneknya. Hepi menjalani hari di Kampung Tanjung Durian dengan berat hati, sambil mengumpulkan uang untuk kembali ke Jakarta. Namun, berbagai kejadian dan pengalaman hidup membuat Hepi mengerti dan mempertanyakan keinginannya kembali ke Jakarta.
Plus
Pertama, yang saya suka dari buku ini adalah tema yang diangkat oleh Uda Ahmad Fuadi masih sama seperti seri Negeri 5 Menara, yaitu tokohnya yang tidak suka berada di keadaan tertentu tetapi bisa mendapat banyak pelajaran hidup dari kondisi yang tidak disukai tersebut.
Kedua, saya suka karena buku ini lebih ceria dan ekspresif dari buku-buku Uda sebelumnya. Saya beberapa kali tertawa membaca adegan-adegan ketika Hepi bersama dua sahabatnya, Atta dan Zen.
Ketiga, buku ini memang banyak memberikan pelajaran tentang kehidupan, seperti mencoba memaafkan keadaan, cinta tanah air, cinta kampung halaman, gotong royong, aspek religiusitas juga tidak ketinggalan dan masih banyak lainnya.
Keempat, plot twist di akhir buku yang cukup membuat saya kaget dan tidak menduga sebelumya.
Minus
Pertama, saya menemukan banyak typo dalam penulisan buku ini. Seperti tidak ada spasi. Lumayan, ada kurang lebih 5 saya temukan kesalahan penulisan.
Kedua, ada bagian yang membosankan seperti bagian Hepi yang terus menerus mengeluh dan kebanyakan kesal-kesal sendiri. Haha…
Kalo keseluruhan buku ini bagus banget, ekspresif dan ceria. Berharap buku ini berseri tapi kayaknya ini buku stand alone ya? :(((
Pengen tahu kelanjutan cerita Hepi dan Puti, Pak Martiaz dan Ibu Ibet haha…Selain itu pengen lebih dapet pelajaran hidup dari Pandeka Luko lagi.
(Yunia Damayanti, Goodreads Indonesia)
=============================================================
Harga Jual Novel Anak Rantau :
Harga jual Novel Anak Rantau adalah Rp 90.000,- namun BursaBukuBerkualitas.com jual Novel Anak Rantau dengan HARGA SPESIAL hanya Rp 85.500,-
=============================================================
Cara Beli Novel Anak Rantau
BursaBukuBerkualitas.com jual Novel Anak Rantau , caranya bisa langsung melalui web ini atau hubungi FAST RESPON di SMS/WA : 08986508779 atau LINE : @bursabuku
=============================================================GRATIS ONGKIR hingga Rp 20.000 untuk setiap pembelian buku diatas Rp 250.000
=============================================================
Belanja Sambil Berbagi : Dengan membeli buku di BursaBukuBerkualitas.com berarti telah BERBAGI #BuatMerekaTersenyum, karena 10% laba usaha kami, disisihkan untuk kegiatan sosial komunitas Pecinta Anak Yatim & Doeafa Indonesia Tercinta
Jazaakumullah… :)