GRATIS ONGKIR 08986508779 | Sinopsis Beli Harga | Jual Buku Sakinah Bersamamu :
Bagaimanakah warna cinta setelah 25 tahun berlalu?
Bisakah dia tetap pelangi?
Tak ada yang sempurna di kolong langit. Tidak dia, Bang Zaqi, dan pernikahan mereka. Sebab kesempurnaan hanya boleh dilekatkan pada nama-Nya semata.
Riri bukan tidak menyadari hal ini. Tetapi salahkah jika perempuan itu menyimpan harapan bahwa mereka akan memiliki cinta yang sempurna?
Ia ingin cinta, hari-hari sakinah, hanya itu yang terbayang saat mengenang perjalanan kasih mereka. Bayang-bayang kebersamaan yang selalu berkejaran begitu jelas di pelupuk mata, setiap kali memandangi Bang Zaqi terlelap.
Tapi tak ada cinta yang tak diuji.
Lalu haruskah dia menyerah kalah ketika cinta yang selama ini nyaris sempurna, diguncangkan badai? Saat sosok yang tak pernah mengecewakan ternyata sanggup menggoreskan luka?
Ini memang bukan kisah cinta sempurna.
Tetapi kisah dua anak manusia yang belajar menyempurnakan cinta.
Belajar menerima, memberi dan memperbarui cinta.
hingga mereka menutup mata
“Kenapa kita menikah, Bang? “Tanyaku suatu hari.
Kau menjawab mantap, tanpa sebersit pun keraguan:
“Sebab tanpamu tak ada pernikahan bagiku…”
Penerbit : AsmaNadia Publishing House
Penulis : Asma Nadia
ISBN : 9786029672558
Halaman : 344
Sampul : Soft cover
Tentang Penulis Buku Sakinah Bersamamu :
Sosok wanita satu ini bisa dikatakan menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Indonesia melalui novel-novelnya. Dialah Asma Nadia. Siapa dia? Asma Nadia merupakan salah satu penulis novel dan cerpen kenamaan asal Indonesia.
Ia adalah salah satu penulis wanita yang mampu menarik perhatian masyarakat dengan karya-karya yang fenomenal. Beberapa dari novelnya bahkan diangkat ke layar lebar menjadi sebuah film.
Tulisan-tulisannya telah banyak yang dipublikasikan ke dalam buku yang mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Biografi dan profil Asma Nadia diisi dengan prestasi dan perjalanan hidup meraih kesuksesan yang telah dirintisnya sejak masih kanak-kanak. Bakatnya dalam bidang menulis sudah tumbuh sejak ia duduk di bangku sekolah dasar.
Kepiawaiannya merangkai kata menjadi untaian kalimat yang bermakna seperti sebuah anugrah yang telah didapatnya sejak lahir. Keuletannya untuk terus mengasah kemampuan menulis menjadikan ia sukses menjadi salah satu penulis terkenal dengan deretan karya yang berkualitas.
Riwayat Pendidikan Asma Nadia
Asma Nadia memiliki nama asli Asmarani Rosalba. Perempuan manis berkulit putih ini lahir di Jakarta 26 Maret 1972 dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susanti yang merupakan seorang mualaf berdarah Tionghoa. Asma nadia memiliki seorang kakak perempuan bernama Helvy Tiana Rosa, ia juga memiliki adik laki-laki bernama Aeron Tomino
Ia tumbuh dalam keluarga yang mencintai seni menulis. Kedua saudaranya menekuni bidang yang sama dengan Asma. Suaminya bahkan juga seorang penulis dan dua anak Asma juga memiliki keinginan yang besar untuk meneruskan jejak sang ibu dengan terjun ke dunia tulis-menulis. Mengenai pendidikan Asma Nadia diketahui dari masa remajanya yang dihabiskan dengan bersekolah di SMA Budi Utomo.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi ke Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Namun, kondisi yang kurang menguntungkan harus membuat langkah Asma berhenti untuk menimba ilmu di perguruan tinggi. Sakit yang kala itu diderita tidak memungkinkan baginya untuk melanjutkan kuliah.
Langkah yang terhenti di bangku kuliah tidak membuat Asma putus asa. Ia terus menekuni hobi menulisnya. Dukungan dari keluarga dengan cinta kasih yang tak pernah surut dan dorongan semangat yang tak pernah padam membuatnya kuat menjalani hari-hari yang berat. Ia terus menulis meski dalam kondisi yang tidak sehat.
Asma rajin mengirimkan tulisannya ke berbagai redaksi majalah. Karya yang dihasikan Asma bukan hanya dalam bentuk cerpen saja, ia juga menulis puisi dan lirik lagu. Karya-karya awal Asma yang sangat terkenal adalah album Besatari yang terdiri dari 3 seri, cerpen berjudul Koran Gondrong dan Imut yang mampu mengantarkannya menjuarai Lomba Menulis Cerita Pendek Islami (LMCPI) pada tahun 1994 dan 1995 yang diselenggarakan oleh majalah Anninda.
Keluarga Asma Nadia
Asma Nadia menikah dengan pria bernama Isa Alamsyah pada tahun 1995. Dari pernikahannya tersebut, Asma Nadia dikaruniai dua orang anak bernama Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra Firdaus.
Deretan Prestasi yang Diperoleh Asma Nadia
Dari berbagai referensi mengenai yang mengulas mengenai biografi dan profil Asma Nadia, diketahui bahwa prestasi Asma Nadia memang sudah tidak diragukan lagi. Prestasi yang dihimpun Asma Nadia dari berbagai karyanya sudah sangat banyak. Ia sudah sering memenangkan berbagai lomba di ajang nasional maupun internasional.
Salah satu bukunya yaitu Rembulan di Mata Ibu menjadi pemenang dalam kategori Buku Remaja Terbaik tahun 2001. Selain itu, Asma juga berhasil meraih penghargaan dari Mizan Award karena keberhasilan dua buah karyanya yang masuk dalam antologi cerpen terbaik di Majalah Annida.
Asma Nadia juga aktif melakukan perjalanan baik di dalam maupun luar negeri untuk menjadi pembicara di berbagai acara. Kemampuannya yang sudah sangat diakui membuatnya menjadi salah satu tokoh yang bisa menularkan inspirasi dan ilmu terutama di bidang sastra. Tahun 2009 Asma bahkan melakukan perjalanan keliling Eropa untuk mengisi seminar di beberapa kota seperti Jenewa, Berlin, Roma, Manchester dan Newcastle.
Karyanya yang bernuansa islami juga ada beberapa yang telah diangkat ke layar lebar. Film-film dari buku Asma yang telah menghiasi dunia seni peran di Indonesia dintaranya adalah Assalamualaikum Beijing, Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela dan Surga yang tak dirindukan.
Dikutip dari beberapa sumber, Bagi Asma Nadia, menulis baginya merupakan sebuah ibadah. Dengan menulis ia dapat memberi inspirasi bagi banyak orang. Selain itu ia juga dapat memberikan edukasi serta pencerahan dari tulisan-tulisannya. Ia bahkan aktif menulis setiap hari.
Selain itu, ia juga sangat gemar membaca sehingga memberikan ia inspirasi bagi tulisan-tulisannya sekaligus menambah pengetahuannya.
Hobi lain dari Asma Nadia adalah fotografi namun salah satu hobi yang paling disukai oleh Asma Nadia adalah Traveling. Hobinya ini membuat ia kemudian dikenal sebagai ‘Jilbab Traveler’. Asma Nadia bahkan sudah mengunjungi 59 negara dan lebih dari 200 kota di Dunia.
Disamping itu Asma Nadia juga sangat konsisten dalam beramal. Ia kemudian mendirikan Yayasan bernama Yayasan Asma Nadia. Dari yayasan tersebut, ia kemudian mendirikan Rumah Baca Asma Nadia yang banyak tersebar di seluruh Indonesia yang ditujukan untuk para anak yatim piatu serta anak-anak yang kurang mampu.
Itulah biografi Asma Nadia yang sangat inspiratif dan memuat banyak pelajaran hidup yang positif. Semoga bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
REVIEW Buku Sakinah Bersamamu
Saya sangat tertarik ketika membaca salah satu cerpen tentang kesederhaan seorang istri yang akhirnya membuat sang suami bosan, ternyata pernikahan itu tidak semudah yang saya banyangkan tapi juga tidak sesulit yang saya takutkan. Mbak Asma Nadia memberi pesan yang bagus dalam cerpen ini, bahwa pernikahan bukan hanya menerima kekurangan ataupun kelebihan seseorang, no matter what, tapi ternyata banyak hal lain yang saya harus pelajari, meamanage cemburu, mendengarkan bukan hanya dengan telinga tapi dengan hati, berdandan di depan suami, mengatasi cinta lama bersemi kembali, seorang wanita memilih bekerja atau sebagai ibu rumah tangga full, mengatasi keinginan untuk berselingkuh atau menikah lagi, bahkan bukan hanya membahas hubungan anatara suami isti, dengan anak maupun dengan orangtua dan mertua. Komplit dah…
Setdaknya bagi yang belum menikah buku ini bisa dijadikan ancang-ancang, bahwa tidak instan mewujudkan rumah tangga yang sakinah. Jadi gak sabar pengen mempraktekkannya..
inilah Quote yang keren dalam buku ini,,karena saya sadar saya salah persepsi selama ini,,
“pernikahan bukan hanya menerima kekurangan ataupun kelebihan seseorang”
(Octavryna Wridanastiti, Goodreads Indonesia)
Cocok buat kalian yang sudah menikah, akan menikah, berencana menikah, pengen menikah, ngebet menikah … hehehe – dari judulnya aja udah ketauan kalee.
Berisi kumpulan cerita pendek dan pembahasan ringkas mengenai pesan moral dari cerita-cerita tersebut di halaman berikutnya dari setiap cerpen.
Ringan tapi menyentuh :)
Saya menambah satu bintang khusus untuk cerpen terakhir yang judulnya diambil untuk judul buku ini …. “Sakinah Bersamamu”
Bikin saya nangis … :”(
(Asri Putri, Goodreads Indonesia)
Di awal acara beda buku itu, Mba Asma telah warning bahwa buku ini pun diperuntukkan bagi yang belum menikah, selain tentunya bagi mereka yang telah berkeluarga. So, saya ngga perlu risih kan untuk membeli buku ini? Husnudzon aja ya kawan, ini perkara ilmu yang perlu dipersiapkan.
Dalam buku ini terdapat tujuh belas cerita tentang pelajaran kehidupan setelah pernikahan. Beragam sekali. Dalam daftar isi, sebenarnya telah dikotak-kotakkan tema dari tiap cerita. Seperti, Berbeda itu Pelangi, Dilema Istri Sensi, Suami Ngga Sensi, Tentang Jujur, Ketika Dibakar Cemburu, hingga pada cerita bertema 3 Alarm- Selangkah Menuju Selingkuh.
Ketujuh belas cerita tersebut dikemas dalam satu tajuk besar Bijak Berumahtangga Melalui Cerita. Melengkapi cerita-cerita tersebut, terdapat paparan oleh Asma Nadia ditiap berakhirnya cerita-cerita. Ulasan yang memang terasa sekali merupakan pengalaman mereka yang telah berkeluarga.
Tiap-tiap cerita menyampaikan pesan tersendiri, penyampaiannya pun manusiawi sekali. Seorang temanku pernah sedikit berkomentar bahwa buku itu biasa saja, kemudia ditambahinya lagi bahwa mungkin terasa pas karena kondisi kami yang belum menikah. Tapi buat saya tidak begitu, karena buku ini ditutup dengan sebuah cerita manis yang membuat saya terharu dan menangis. Yang persis judulnya seperti judul buku, yakni: Sakinah Bersamamu. Diceritakan seorang Aku yang mulanya agak sulit memulai kisah cintanya karena pembawaannya yang galak, pemilih dan perkasa. Hingga akhirnya, disatu waktu dalam kehidupannya dia bertemu Zaqi. Seorang laki-laki yang dimasa kemudian membersamainya selama 20 tahun.
Tidak lantas pertumbuhan cinta antara mereka tidak membuahkan prahara. Lazimnya ada potensial untuk jatuh cinta lagi, itu juga yang sempat membuat Zaqi meminta restu untuk berpoligami. Prahara itu terjadi di tahun kesembilan pernikahan mereka. Tokoh Aku jatuh sakit, sakit yang ia tidak mengerti bagian tubuhnya yang mana yang sakit. hingga akhirnya, Zaqi tidak pernah lagi mengungkit keinginan tersebut. Lebih-lebih karena ia menyadari bahwa tokoh Aku adalah satu cinta selamanya baginya.
“Keinginan itu memang pernah menggoda, Ri, teramat kuat. Tapi mendadak mati rasa, ketika kesadaran mengusikku betapa itu akan melukaimu. Bagaimana aku bisa bahagia jika kau harus seumur hidup menanggung kesedihan?” kata Zaqi.
Benar adanya bagi mereka…satu cinta selamanya…
Hm..beneran deh, cerita penutup ini yang jadi cerita kesukaan saya dari buku Sakinah Bersamamu. Tentu saja, ada beberapa cerita lain yang menarik, meski menurut Mba Asma juga bahwa beberapa cerita yang diangkat dibuku ini pernah diangkat dibuku-buku Asma Nadia sebelumnya.
Terakhir, saya salin-tempel puisi yang terdapat dibuku itu aja deh.
“Jika kau tanya,
Kenapa aku memilihmu
Itu karena Allah memberiku cinta
Yang ditujukan kepadamu”
(Fauziyyah Arini, Goodreads Indonesia)
=============================================================
Harga Jual Buku Sakinah Bersamamu :
Harga jual Buku Sakinah Bersamamu adalah Rp 56.000,- namun BursaBukuBerkualitas.com jual Buku Sakinah Bersamamu dengan HARGA SPESIAL hanya Rp 42.000,-
=============================================================
Cara Beli Buku Sakinah Bersamamu
BursaBukuBerkualitas.com jual Buku Sakinah Bersamamu , caranya bisa langsung melalui web ini atau hubungi FAST RESPON di SMS/WA : 08986508779 atau LINE : @bursabuku
=============================================================GRATIS ONGKIR hingga Rp 20.000 untuk setiap pembelian buku diatas Rp 250.000
=============================================================
Belanja Sambil Berbagi : Dengan membeli buku di BursaBukuBerkualitas.com berarti telah BERBAGI #BuatMerekaTersenyum, karena 10% laba usaha kami, disisihkan untuk kegiatan sosial komunitas Pecinta Anak Yatim & Doeafa Indonesia Tercinta
Jazaakumullah… :)